PKS Kota Bima

PKS Kota Bima
Menang Pemilu 2024

Minggu, 05 Februari 2023

GEN Z SI KREATIF SI KEBAL HOAX

 


Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan 2009. Generasi yang lahir setelah generasi Melenial , merupakan generasi peralihan generasi Melenial di saat Teknologi yang semakin berkembang dan perolehan informasi yang mengalami percepatan. Hal ini menjadikan kehidupan mereka tidak pernah lepas dengan teknologi juga media sosial yang berarti Gen Z berperan sangat penting dalam perkembangan teknologi dan percepatan pertukaran informasi pada media sosial saat ini. Percepatan pertukaran informasi tersebut di antaranya adalah berita yang tercampur aduk antara kebenaran dan ketidak benarannya (Hoax).

Hoax menurut kbbi adalah berita bohong, sedangkan menurut Oxford English dictionary hoax terdefinisikan sebagai ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’. Namun saat ini diartikan oleh banyak orang, Hoax hanyalah ‘berita yang tidak saya sukai’, ‘berita kejelekan pemerintah’, atau ‘alat politik untuk meraih kekuasaan’ tanpa mengecek kebenarannya.

Memasuki tahun politik 2023, suhu ketegangan di antara masyarakat Indonesia semakin meningkat. Sehingga menjadikan berita-berita hoax dan yang belum jelas kebenarannya terus menerus disebarkan melalui media sosial membentuk opini yang membahayakan keutuhan Bangsa Indonesia.

Gen Z harusnya menjadi kubu yang minimal resisten dari berbagai berita hoax. Hoax yang bersumber dari berbagai kubu pendukung paslon yang sengaja diproduksi oleh mereka. Lebih bagusnya lagi gen Z mesti dapat mengecek kebenaran dari berita yang sampai ke genggaman. Jangan hanya karena berita yang sampai ke genggaman merugikan paslon yang tidak disukai (mengira juga akan menguntungkan paslon yang didukung) lalu kemudian ikut disebar juga. Pasti akan kembali dampak negatifnya bukan hanya ke kita individu saja, melainkan juga orang di sekitar kita (keluarga, kampus, tempat kerja, organisasi, dll).

Sebagai Gen Z kita mestinya sudah sangat akrab dengan TikTok, Instagram, Twitter, WA, Youtube, dan fitur story di hampir setiap media sosial bukan? Ketimbang cerita kehidupan pribadi dan kegalauan masalah percintaan mendominasi semua sosial media kita, lebih baiknya didominasi oleh opini atau pemikiran yang dapat mengcounter berita-berita palsu yang terus menerus tersebar dan mengancam keutuhan NKRI. Saya yakin kita gen Z sudah muak dengan gaya berpolitik yang disuguhkan oleh generasi-generasi sebelum kita, sudah saatnya kita Gen Z terlibat dengan gaya berpolitik yang baru, fresh dan kekinian. Yaitu salah satunya dengan menangkal berita Hoax, berikut kiat-kiat untuk Gen Z dalam menangkal berita hoax:

1.      Cek Judul Berita

 

Judul provokativ atau judul yang memancing tanpa basa basi mengarahkan tuduhan sudah sering terbukti sebagai berita palasu/hoax. Sebaiknya cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda (ada fakta yang dipelintirkan atau tidak). Dengan demikian, setidaknya kita sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

 2.      Penamaan Alamat Situs

 

Cermati link berita yang tercantum pada berita, jika tidak berasal dari media resmi atau lembaga yang kredibel, maka bisa dikatakan isi berita meragukan.

 

3.      Cek Fakta

 

Cek apakah isi berita sudah berdasarkan fakta dan opini, atau hanya berdasarkan opini pembuat saja. Perhatikan keberimbangan sumber info untuk mendapatkan gambaran utuh.

Terkadang berita palsu sengaja diproduksi dan disebarkan kubu tertentu untuk keuntungannya sendiri, dan tentu sebelumnya sudah dipersiapkan berita untuk mengkonter berita palsu yang sudah disebarkan ketika kubu lawan sudah termakan berita palsu tersebut..

 

4.      Cek Keaslian Foto dan Video

 

Kecanggihan dan kemudahan teknologi sudah sampai dapat memanipulasi wajah, gerak bibir, dan suara dalam video, sehingga memudahkan para pembuat berita palsu mengedit video dan foto untuk memporvokasi pembaca atau penonton.

 

Cari cara mengecek keaslian sumber foto melalui Google

 

            Sebagai penutup dari tulisan saya ini, saya akan menyertakan hasil survey dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Survey CSIS menunjukkan, bahwa pemilih muda akan mendominasi pada kontestasi Pemilu 2024. Menurut hasil survei tersebut, pemilih muda diprediksi mendekati 60 persen atau sekitar 190 juta warga.

Yang artinya nasib bangsa Indonesia pada ajang kontestasi politik 2024 ada di tangan para Gen Z dan sebagian kecil Gen Melenial. So Gen Z, tunggu apa lagi? persiapkan dirimu!

Ah gen Z mentalnya lemah! Untuk apa menggantungkan harapan ke generasi lemah?

Memang harus diakui itu (mental lemah) adalah kelemahan kita. Tapi wajar dong ada kekurangan dan ada juga kelebihan. Kelebihan kita gen Z yang tidak dimiliki generasi sebelumnya adalah kreatifitas. Ya kreatifitas. Indonesia butuh kreatifitas kita. Siapa tahu Indonesia berubah jadi lebih baik ke depannya berawal dari kreatifitas kita Gen Z.

Penulis,

Muhammad Fajar Meisutomo

(Gen Z, Sekertaris Bidang Hukum & Kebijakan Publik DPD PKS Kota Bima)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar